Siapa yang pernah mendengar bahwa udara luar rumah lebih kotor dibandingkan udara dalam rumah? Anggapan tersebut sama sekali tidak benar, lho!
Justru, bagian dalam ruangan bisa jadi tempat yang paling berbahaya bagi Anda dan keluarga. Apalagi frekuensi kita berada di dalam ruangan jauh lebih banyak dibandingkan dengan di luar ruangan.
Dengan menerapkan strategi berikut, Anda bisa membantu mengurangi polusi udara dalam ruangan, sehingga bisa mengurangi beban beracun pada keluarga:
- Bukalah beberapa jendela setiap hari selama 5 sampai 10 menit, sebaiknya di sisi berlawanan dari rumah.
- Beli beberapa tanaman hias untuk meningkatkan kualitas udara.
- Lepas sepatu segera setelah memasuki rumah, untuk mencegah masuknya partikel beracun.
- Hindari merokok di dalam atau di sekitar rumah.
- Beralih ke produk pembersih tidak beracun (seperti baking soda, hidrogen peroksida dan cuka). Hindari aerosol, penyegar udara komersial dan lilin berpewangi, yang dapat menambah racun ke dalam ruangan. Carilah pembersih bebas VOC (volatile organic compounds).
- Jangan menggantung pakaian pada belakang pintu atau di luar lemari, karena dapat menambah bakteri pada ruangan.
- Vakum karpet dan lantai secara teratur.
- Tidak menyimpan cat, perekat, pelarut, dan bahan kimia lain di rumah atau di garasi.
- Ketika membangun rumah atau renovasi, pilih bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan.
- Pilih lantai kayu ketimbang karpet. Karpet akan mudah membuat banyak partikel menjadi lengket, seperti bulu hewan peliharaan, logam berat, dan segala macam alergen. Jika Anda memilih untuk memasang karpet, carilah yang berlabel bebas VOC untuk menghindari bahan yang beracun.
- Pastikan rumah Anda memiliki drainase yang benar.
Dengan cara-cara di atas, kuman-kuman pun tak akan betah berada di rumah Anda! Yuk, mulai terapkan untuk hari ini.
sumber: klikdokter.com
